Rabu, 03 April 2013

RELASI MAKNA KELOMPOK 4



POLISEMI
Sebuah kata atau satuan ujaran disebut polisemi kalau kata itu mempunyai makna kata lebih dari satu. Upamanya, kata kepala yang setidaknya mempunyai makna (1) bagian tubuh manusia, seperti pada contoh kalimat (21); (2) ketua atau pemimpin, seperti pada contoh kalimat (22); (3) sesuatu yang berada di sebelah atas, seperti contoh kalimat (23); (4) sesuatu yang berbentuk bulat, seperti contoh kalimat (24); dan (5) sesuatu atau bagian yang sangat penting, seperti contoh pada kalimat (25).
(21) kepalanya luka kena pecahan kaca.
(22) Kepala kantor itu bukan paman saya.
(23)kepala surat biasanya berisi nama dan alamat kantor.
(24) kepala jarum itu terbuat dari plastic.
(25) yang duduk di kepala meja itu tentu orang penting.
Palmer (1976:65) mengatakan,”It is also the case that the same word may have a set of different meanings,” suatu kata yang mengandung seperangkat makna yang berbeda, mengandung makna ganda. Simpson (1979:179) mengatakan,”A word which has two (or more) related meaning,” sedangkan Zgusta mengatakan,”all the possible senses the possible senses the word has.
Polisemi adalah kata yang mengandung makna lebih dari satu atau ganda. Karena kegandaan makna seperti itulah maka pendengar atau pembaca ragu-ragu menafsirkan makna kata yang di dengar atau dibaca. Kalau kita mendengar orang mengujarkan kata paku, kita ragu-ragu. Apakah yang dimaksud adalah paku yang digunakan untuk memaku pagar, peti, atau barangkali yang dimaksud adalah sayur paku? Untuk menghindarkan salah paham tentu kita harus melihat konteks kalimat.
Polisemi menurut mangatur sinaga, polisemi ialah kata yang memiliki makna lebih dari satu. Makna tersebut tetap memperlihatkan hubungan dengan makna dasarnya. Misalnya, kata kepala memiliki makna berikut
Makna 1          bagian tubuh dari leher ke atas
Makna 2          bagian dari sesuatu yang terletak di sebelah atas dan merupakan hal yang         penting/terutama
Makna 3          bagian dari sesuatu yang berbentuk bulat
Makna 4          pemimpin atau ketua
Makna 5          jiwa atau orang
Makna 6          akal budi
Makna 2 – 6 masih berhubungan dengan makna dasar (makna 1) karena dijabarkan dari komponen makna dasar tersebut. kemima makna itu masih mempertahankan cirri “atas” yang ada pada makna 1, yang terlihat pada contoh berikut:
1.      Kepala Andri berdarah ketika jatuh dari sepeda.
2.      Upacara di suku terasing itu dipimpin oleh kepala suku.
3.      Lihat kepala jarum pentul yang berwarna merah itu.
4.      Acara ini akan diresmikan oleh ibu kepala sekolah.
5.      Setiap kepala menerima bantuan Rp. 10.000,00.
6.      Begitu berat beban yang ditanggungnya sampai terasa kepalanya kosong.